Cara Menyembelih Aqiqah Sesuai Fiqih (Panduan Lengkap untuk Orang Tua & Keluarga)
Pendahuluan
Ketika seorang bayi lahir ke dunia, kebahagiaan dan rasa syukur orang tua serta keluarga sering diwujudkan lewat ibadah Aqiqah. Aqiqah adalah salah satu bentuk syukur dengan menyembelih hewan sebagai wujud terima kasih kepada Allah atas nikmat seorang anak. Namun, agar aqiqah tersebut benar dan diterima secara syariat — sesuai fiqih dan sunnah — maka pelaksanaannya harus memperhatikan tata cara yang benar.
Artikel ini akan membahas dengan lengkap dan mudah dipahami bagaimana cara menyembelih hewan aqiqah sesuai fiqih — dari hukum, syarat hewan, waktu, hingga tata cara penyembelihan dan pembagian daging — disertai referensi dari sumber-sumber fiqih dan juga praktik pelaksanaan di Indonesia.
Apa Itu Aqiqah & Hukum Pelaksanaannya
Pengertian Aqiqah
Secara istilah, aqiqah adalah penyembelihan hewan sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran seorang bayi. Praktik ini meliputi beberapa amalan: penyembelihan hewan, pencukuran rambut bayi, pemberian nama, dan sedekah — sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad ﷺ.
Hukum Aqiqah
Mayoritas ulama berpendapat bahwa aqiqah termasuk hukum sunnah muakkadah — yaitu sunnah yang sangat dianjurkan.
Dengan demikian, aqiqah bukanlah kewajiban seperti zakat atau puasa, melainkan amalan sunnah. Namun, bagi orang tua yang mampu, disunnahkan untuk melaksanakannya sebagai bentuk syukur atas kelahiran anak.
Siapa yang Dianjurkan Melaksanakan Aqiqah?
Aqiqah dianjurkan bagi orang tua atau walinya yang muslim dan memiliki kemampuan finansial. Prinsipnya: setiap anak yang lahir dianjurkan diaqiqahi, baik laki-laki maupun perempuan.
Waktu Pelaksanaan Aqiqah
- Sunnahnya, aqiqah dilaksanakan pada hari ke-7 setelah kelahiran bayi.
- Jika tidak sempat pada hari ke-7, maka boleh dilakukan pada hari ke-14, ke-21, ke-28, dan seterusnya ( setiap “kelipatan tujuh”) selama anak belum baligh.
- Menurut sebagian ulama (termasuk mazhab Syafi’i), aqiqah tetap sah asalkan dilaksanakan sebelum anak baligh.
- Bahkan jika belum sempat aqiqah saat bayi, ketika telah dewasa — dan mampu — seseorang boleh melaksanakan aqiqah untuk dirinya sendiri.
Hewan Aqiqah: Syarat & Jumlah
Jenis & Syarat Hewan Aqiqah
- Hewan untuk aqiqah umumnya adalah kambing (domba), meskipun sebagian ulama memperbolehkan sapi atau unta. Namun di banyak budaya Muslim — termasuk di Indonesia — kambing/domba menjadi pilihan utama.
- Hewan harus sehat, tidak cacat, tidak kurus, tidak buta, tidak pincang — syarat serupa dengan hewan kurban agar sah secara syariat.
- Usia ideal kambing adalah sudah cukup umur (umumnya minimal sudah dewasa atau sudah ganti gigi) agar dagingnya layak dan hewan tidak disiksa.
Jumlah Hewan
- Untuk bayi laki-laki: sunnahnya menyembelih dua ekor kambing/domba.
- Untuk bayi perempuan: satu ekor kambing/domba sudah mencukupi.
- Jika kemampuan terbatas (misalnya hanya mampu satu kambing untuk bayi laki-laki), maka banyak ulama menyatakan bahwa aqiqah tersebut tetap sah.
Tata Cara Menyembelih Aqiqah Secara Syariat
Agar aqiqah sah dan sesuai fiqih, proses penyembelihan hewan harus dilakukan dengan tata cara yang benar. Berikut langkah-langkah sesuai sunnah dan kaidah fiqih:
-
Memilih Penyembelih yang Kompeten
Pelaksanaan aqiqah sebaiknya dilakukan oleh orang yang paham syariat — bisa orang tua, kerabat, atau tukang jagal/penyembelih yang memahami tata cara penyembelihan halalan toyyiban. -
Niat & Doa Sebelum Menyembelih
Sebelum menyembelih, disunnahkan membaca Basmalah dan niat bahwa hewan tersebut disembelih untuk aqiqah anak. Contohnya: “Bismillâhi, Allahu Akbar. Ini aqiqah untuk anakku …” atau sesuai doa yang dianjurkan para ulama. -
Menghadap ke Arah Kiblat
Dianjurkan untuk menghadap hewan dan penyembelih ke arah kiblat saat menyembelih — mengikuti sunnah berdasarkan pendapat dalam mazhab Syafi’i. -
Menggunakan Pisau Tajam dan Penyembelihan yang Baik
Gunakan pisau tajam agar proses cepat, tidak menyiksa hewan, dan hewan mati dengan segera — ini bagian dari etika Islam terhadap hewan.
Potong saluran pernafasan (tenggorokan), saluran makanan (kerongkongan/kerong), serta urat nadi/darah — sehingga darah keluar dan hewan benar-benar mati sebelum diproses lebih lanjut. -
Tidak Menyakiti Hewan & Menghormati Etika
Jangan menakut-nakuti atau menyiksa hewan sebelum penyembelihan. Proses harus dilakukan dengan penuh hormat, cepat, dan dengan cara yang manusiawi. -
Distribusi & Pembagian Daging
Salah satu bagian penting dari aqiqah adalah membagikan daging — sebisa mungkin dalam keadaan matang — kepada fakir miskin, kerabat, tetangga, dan masyarakat sekitar.
Daging aqiqah berbeda dengan qurban: orang tua dan keluarga boleh memakan sebagian dagingnya.
Hal-hal komersial seperti menjual daging, kulit, kepala, atau bagian hewan untuk keuntungan sebaiknya dihindari — karena aqiqah adalah ibadah, bukan bisnis. -
Pencukuran Rambut & Pemberian Nama (Sunnah Pendukung)
Sunnah untuk mencukur rambut bayi pada hari ke-7 (atau pada saat aqiqah dilakukan jika dilakukan mundur), lalu menimbang rambut tersebut dan memberi sedekah setara berat rambut dalam emas atau perak (jika mampu).
Selain itu, memberi nama yang baik untuk bayi juga dianjurkan pada waktu yang sama.
Praktik Modern dan Paket Aqiqah — Studi Kasus: Syiar Aqiqoh Surabaya
Di zaman sekarang, banyak orang tua yang memilih menggunakan jasa aqiqah karena berbagai alasan — kesibukan, tidak memiliki tempat, atau ingin pelaksanaan lebih praktis. Salah satu penyedia layanan populer di Surabaya adalah Syiar Aqiqoh. Berikut bagaimana layanan ini bekerja, sebagai contoh bagaimana aqiqah bisa dilakukan sesuai fiqih dengan bantuan jasa profesional.
Syiar Aqiqoh menyediakan berbagai jenis paket, antara lain: kambing hidup, kambing siap sembelih, kambing siap masak, hingga paket nasi kotak siap bagi. Ini memberi fleksibilitas sesuai kebutuhan dan anggaran orang tua.
Jenis kambing bisa disesuaikan: banyak orang memilih kambing jantan karena dagingnya lebih banyak dan mudah diolah.
Pelaksanaan Penyembelihan Syar’i
Menurut informasi dari Syiar Aqiqoh, proses penyembelihan dilakukan oleh juru sembelih yang kompeten, dengan membaca basmalah/doa aqiqah, menggunakan pisau tajam, memotong saluran utama (leher, urat nadi), dan menghadap ke kiblat. Ini sesuai dengan tuntunan syariat agar penyembelihan sah dan etis.
Setelah itu, daging diolah oleh tim dapur — dimasak dengan bumbu segar dan higienis — agar siap dibagikan ke keluarga, tetangga, fakir miskin, atau kerabat.
Pembagian Daging & Distribusi
Syiar Aqiqoh sering menyediakan paket nasi kotak siap bagi — cocok untuk dibagikan langsung ke orang lain: tetangga, teman, fakir miskin, dll. Cara ini sesuai dengan semangat aqiqah yaitu sedekah, berbagi dan mempererat silaturahim.
Meski daging dibagikan, keluarga tetap boleh mengambil bagian untuk dimakan bersama.
Keunggulan Layanan Profesional
- Membantu orang tua yang sibuk agar tetap bisa melaksanakan aqiqah secara syar’i tanpa repot.
- Menjamin kambing sehat, sesuai syariat; penyembelihan dilakukan dengan benar dan etis.
- Masakan jadi lebih praktis: tidak perlu ribet olah kambing dari mentah, bumbu, hingga memasak.
- Distribusi daging bisa lebih tertata: dengan nasi kotak, penyaluran ke banyak orang lebih mudah dan rapi.
- Biaya bisa disesuaikan dengan kebutuhan: dari paket sederhana hingga paket lengkap.
Mengapa Penting Menyembelih Aqiqah dengan Cara yang Benar?
- Memenuhi Sunnah & Rambu Syariat — Aqiqah bukan sekadar tradisi, tetapi ibadah yang diatur dengan tata cara tertentu. Bila dilakukan asal-asalan, bisa jadi tidak sah dan dagingnya tidak halal untuk dikonsumsi.
- Menjaga Etika Terhadap Hewan — Islam mengajarkan perlakuan baik terhadap hewan, termasuk saat penyembelihan: pisau tajam, proses cepat, tidak menyiksa hewan.
- Berbagi Berkah dengan Sesama — Aqiqah adalah moment untuk berbagi: kepada tetangga, kerabat, fakir miskin. Bila daging dibagikan dengan baik, ibadah menjadi lebih bermakna dan membawa manfaat sosial.
- Memberi Kemudahan untuk Keluarga Modern — Di kota besar atau keluarga yang sibuk, menggunakan jasa profesional bisa membantu agar aqiqah tetap terlaksana tanpa beban besar.
Penutup
Aqiqah adalah bentuk syukur yang indah dan terpuji atas kelahiran seorang anak. Namun lebih penting dari sekedar tradisi — aqiqah adalah ibadah yang perlu dilaksanakan sesuai tuntunan syariat. Dengan memahami hukum, persyaratan, dan tata cara penyembelihan serta distribusi daging aqiqah, orang tua bisa melaksanakan aqiqah dengan benar dan penuh keberkahan.
Bagi orang tua di zaman modern, jasa layanan aqiqah (seperti contoh dari praktik penyedia layanan) bisa membantu meringankan beban pelaksanaan tanpa mengurangi aspek kehalalan dan kesyahihan aqiqah.
Semoga panduan ini bermanfaat bagi Anda dan keluarga — membantu menjalankan aqiqah dengan penuh syariat, kemudahan, dan keberkahan.
Wallahu a‘lam bish-shawab.
