Sunnah yang Dianjurkan Setelah Bayi Lahir
Kelahiran seorang bayi merupakan momen yang sangat membahagiakan bagi setiap keluarga. Dalam Islam, hadirnya buah hati bukan hanya menjadi anugerah besar dari Allah SWT, tetapi juga amanah yang harus dijaga, dirawat, dan dibimbing sejak hari pertama kehidupannya. Oleh karena itu, Islam telah memberikan tuntunan lengkap berupa sunnah-sunnah yang dianjurkan setelah bayi lahir sebagai bentuk rasa syukur sekaligus pendidikan awal bagi sang anak.
Sunnah-sunnah ini bukan sekadar tradisi, melainkan amalan yang memiliki makna spiritual, sosial, dan psikologis yang sangat mendalam. Mulai dari mengumandangkan adzan, tahnik, memberi nama yang baik, hingga pelaksanaan aqiqah, semuanya bertujuan untuk menanamkan nilai tauhid, doa kebaikan, serta kepedulian sosial sejak awal kehidupan manusia.
Artikel ini akan membahas secara lengkap dan mudah dipahami tentang sunnah-sunnah yang dianjurkan setelah bayi lahir, dilengkapi dengan penjelasan hikmah dan praktiknya dalam kehidupan modern, khususnya bagi masyarakat perkotaan.
Makna Penting Sunnah Setelah Kelahiran Bayi
Sunnah setelah kelahiran bayi merupakan bagian dari syariat Islam yang bertujuan untuk mengawali kehidupan anak dengan kebaikan. Islam memandang bahwa pendidikan anak dimulai sejak hari pertama ia lahir ke dunia. Bahkan, sebelum anak mampu berbicara atau memahami, doa dan amalan orang tua sudah memiliki pengaruh besar terhadap masa depan anak tersebut.
Melaksanakan sunnah-sunnah ini juga menjadi wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat keturunan, serta sebagai bentuk tanggung jawab orang tua dalam menunaikan hak-hak anak sesuai tuntunan agama.
1. Mengumandangkan Adzan dan Iqamah
Sunnah pertama yang dianjurkan setelah bayi lahir adalah mengumandangkan adzan di telinga kanan dan iqamah di telinga kiri bayi.
Tujuan dan Hikmah Adzan pada Bayi
Adzan merupakan panggilan tauhid yang pertama kali didengar oleh bayi. Kalimat-kalimat adzan mengandung pengakuan keesaan Allah, kerasulan Nabi Muhammad SAW, serta ajakan kepada kebaikan. Dengan demikian, suara pertama yang masuk ke pendengaran bayi adalah kalimat yang mulia.
Hikmah dari adzan ini antara lain:
- Menanamkan nilai tauhid sejak dini
- Mengusir gangguan setan
- Mendoakan agar anak tumbuh dalam keimanan
Dalam praktiknya, adzan dilakukan dengan suara lembut, penuh ketenangan, dan niat yang ikhlas.
2. Tahnik: Sunnah yang Sarat Makna
Tahnik adalah mengoleskan sedikit makanan manis, biasanya kurma yang telah dikunyah halus, ke langit-langit mulut bayi.
Makna dan Manfaat Tahnik
Tahnik bukan hanya memiliki nilai ibadah, tetapi juga manfaat kesehatan dan simbolik. Rasa manis yang pertama kali dirasakan bayi melambangkan harapan agar kehidupannya penuh kebaikan dan kebahagiaan.
Beberapa hikmah tahnik:
- Mengikuti sunnah Rasulullah SAW
- Merangsang refleks mulut bayi
- Doa agar bayi tumbuh dengan akhlak yang lembut
Tahnik sebaiknya dilakukan oleh orang yang saleh atau orang tua sendiri dengan penuh doa dan harapan baik.
3. Memberi Nama yang Baik dan Bermakna
Memberi nama kepada bayi merupakan sunnah yang sangat dianjurkan. Nama bukan hanya sekadar identitas, tetapi juga doa dan harapan orang tua kepada anaknya.
Kriteria Nama yang Dianjurkan
Dalam Islam, nama yang baik memiliki makna positif dan tidak mengandung unsur kesyirikan atau makna buruk. Nama yang baik diyakini akan memengaruhi karakter dan kepribadian anak di masa depan.
Beberapa prinsip pemberian nama:
- Mengandung makna kebaikan
- Mudah diucapkan dan memiliki arti jelas
- Menghindari nama dengan makna negatif
Pemberian nama bisa dilakukan sejak hari pertama kelahiran atau pada hari ketujuh bersamaan dengan pelaksanaan aqiqah.
4. Aqiqah: Sunnah Muakkadah yang Dianjurkan
Aqiqah merupakan salah satu sunnah yang sangat dianjurkan setelah bayi lahir. Aqiqah dilakukan dengan menyembelih hewan ternak sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran anak.
Ketentuan Aqiqah dalam Islam
Secara umum, ketentuan aqiqah adalah:
- Anak laki-laki dianjurkan dua ekor kambing
- Anak perempuan dianjurkan satu ekor kambing
- Waktu pelaksanaan utama pada hari ketujuh kelahiran
Namun, jika belum mampu, aqiqah tetap boleh dilakukan di hari lain sesuai kemampuan orang tua.
Makna Sosial Aqiqah
Aqiqah tidak hanya bernilai ibadah personal, tetapi juga memiliki nilai sosial yang tinggi. Daging aqiqah dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan masyarakat sekitar sebagai bentuk kepedulian dan kebersamaan.
Di lingkungan perkotaan seperti Surabaya dan kota besar lainnya, layanan aqiqah profesional hadir untuk membantu orang tua melaksanakan sunnah ini secara praktis, higienis, dan sesuai syariat, tanpa mengurangi nilai ibadahnya.
5. Mencukur Rambut Bayi
Mencukur rambut bayi pada hari ketujuh kelahiran juga merupakan sunnah yang dianjurkan.
Hikmah Mencukur Rambut Bayi
Beberapa hikmah dari mencukur rambut bayi antara lain:
- Membersihkan bayi dari kotoran bawaan lahir
- Merangsang pertumbuhan rambut yang lebih sehat
- Melatih orang tua untuk bersedekah
Berat rambut bayi yang dicukur dianjurkan untuk disedekahkan dalam bentuk emas atau perak dengan nilai setara.
6. Bersedekah atas Nama Bayi
Sedekah merupakan bagian penting dari sunnah setelah kelahiran bayi. Sedekah ini dapat dilakukan bersamaan dengan aqiqah atau secara terpisah.
Bentuk Sedekah yang Dianjurkan
Sedekah dapat berupa:
- Makanan siap saji
- Bahan pokok
- Uang tunai
- Paket makanan aqiqah
Sedekah ini menjadi doa agar bayi tumbuh dengan sifat dermawan dan dijauhkan dari sifat kikir.
7. Mendoakan Kebaikan untuk Bayi
Doa merupakan senjata utama orang tua. Mendoakan bayi sejak hari pertama kelahirannya merupakan sunnah yang tidak boleh diabaikan.
Doa untuk Masa Depan Anak
Orang tua dianjurkan untuk mendoakan:
- Kesehatan dan keselamatan
- Keimanan dan ketakwaan
- Akhlak yang mulia
- Keberkahan rezeki dan umur
Doa-doa ini sebaiknya dipanjatkan secara konsisten, karena doa orang tua memiliki kedudukan yang sangat istimewa di sisi Allah SWT.
8. Menyambut Kelahiran dengan Syukur, Bukan Berlebihan
Islam mengajarkan keseimbangan dalam menyambut kelahiran bayi. Rasa bahagia dan syukur boleh ditunjukkan, tetapi tetap dalam koridor kesederhanaan dan tidak berlebihan.
Pelaksanaan sunnah seperti aqiqah dan syukuran sebaiknya diniatkan sebagai ibadah, bukan ajang pamer atau pemborosan. Kesederhanaan yang penuh makna justru lebih bernilai di sisi Allah SWT.
Relevansi Sunnah Kelahiran di Zaman Modern
Di era modern, banyak orang tua yang sibuk dan memiliki keterbatasan waktu. Namun, hal ini bukan alasan untuk meninggalkan sunnah-sunnah kelahiran. Dengan perencanaan yang baik dan bantuan layanan profesional, sunnah-sunnah ini tetap dapat dilaksanakan dengan mudah dan nyaman.
Layanan aqiqah modern saat ini telah menyesuaikan kebutuhan masyarakat perkotaan dengan menyediakan paket lengkap mulai dari penyembelihan sesuai syariat, pengolahan makanan higienis, hingga pendistribusian kepada masyarakat yang membutuhkan.
Penutup
Sunnah yang dianjurkan setelah bayi lahir merupakan rangkaian amalan mulia yang penuh hikmah dan keberkahan. Dari adzan hingga aqiqah, semuanya memiliki tujuan yang sama, yaitu mengawali kehidupan anak dengan nilai tauhid, doa kebaikan, dan kepedulian sosial.
Dengan melaksanakan sunnah-sunnah ini, orang tua tidak hanya menjalankan ajaran Rasulullah SAW, tetapi juga menanamkan fondasi spiritual yang kuat bagi masa depan anak. Semoga setiap langkah kecil yang dilakukan sejak hari pertama kelahiran menjadi sebab tumbuhnya generasi yang saleh, berakhlak mulia, dan bermanfaat bagi umat.
