Bolehkah Aqiqah untuk Diri Sendiri? Penjelasan Lengkap, Hukum, dan Panduan Praktis
Pendahuluan
Aqiqah merupakan salah satu sunnah dalam Islam yang dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah atas kelahiran seorang anak. Ibadah ini biasanya dilakukan dengan menyembelih kambing atau domba, diiringi dengan mencukur rambut bayi dan pemberian nama.
Namun, seiring waktu pertanyaan yang cukup sering muncul di masyarakat adalah:
“Apakah boleh aqiqah untuk diri sendiri ketika sudah dewasa?”
Pertanyaan ini muncul karena berbagai alasan — orang tua dulu tidak mampu aqiqah, tidak tahu hukumnya, atau baru memahami pentingnya aqiqah ketika sudah dewasa.
Artikel ini akan membahas secara lengkap hukum aqiqah untuk diri sendiri, pendapat ulama, dalil-dalil terkait, hingga bagaimana pelaksanaannya di masa kini — termasuk contoh harga layanan aqiqah yang berlaku di Surabaya sebagai referensi, tanpa mencantumkan tautan apa pun.
Apa Itu Aqiqah?
Aqiqah adalah ibadah berupa penyembelihan hewan sebagai ungkapan syukur atas kelahiran seorang bayi. Hewan yang digunakan umumnya adalah kambing atau domba dengan syarat-syarat tertentu: sehat, cukup umur, tidak cacat, dan layak untuk dikurbankan.
Dalam fiqih, aqiqah memiliki tiga tujuan utama:
- Mensyukuri kelahiran anak.
- Menghidupkan sunnah Rasulullah SAW.
- Menguatkan hubungan sosial melalui pembagian daging.
Aqiqah bukan hanya sekedar tradisi — tetapi ibadah bernilai spiritual dan sosial yang dianjurkan dalam Islam.
Hukum Aqiqah Menurut Syariat
Para ulama sepakat bahwa hukum aqiqah adalah sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan.
Aqiqah tidak sampai menjadi wajib, sehingga seseorang tidak berdosa apabila tidak melakukannya — terutama saat tidak mampu.
Waktu Aqiqah
Waktu yang paling utama adalah:
- Hari ke-7 setelah kelahiran
- Jika terlewati, dianjurkan hari ke-14
- Jika masih terlewati, dianjurkan hari ke-21
- Bila tetap tidak memungkinkan, maka boleh dilakukan kapan saja selama anak masih kecil
Namun bagaimana jika anak sudah dewasa? Apakah tetap sah dan boleh dilaksanakan?
Inilah yang menjadi inti pembahasan kita.
Siapa yang Bertanggung Jawab Melakukan Aqiqah?
Secara syariat, orang yang bertanggung jawab melaksanakan aqiqah adalah:
- Orang tua
- Wali
- Pihak yang memegang nafkah anak
Jika orang tua mampu pada waktu bayi lahir, maka mereka dianjurkan melaksanakan aqiqah pada waktu yang telah ditentukan.
Namun jika orang tua:
- Tidak mampu,
- Tidak tahu sunnahnya,
- Tidak sempat,
- Atau tidak melaksanakannya karena alasan tertentu,
maka muncul pertanyaan: apakah sang anak bisa melakukan aqiqah ketika sudah dewasa?
Apakah Boleh Aqiqah untuk Diri Sendiri?
Jawabannya: Ada dua pendapat ulama.
Mari kita bahas secara objektif dan mudah dipahami.
Pendapat Pertama: Boleh Aqiqah untuk Diri Sendiri
Mayoritas ulama dari Mazhab Syafi’i dan sebagian ulama hadits membolehkan seseorang melakukan aqiqah atas dirinya sendiri ketika sudah dewasa.
Alasannya:
-
Aqiqah adalah bentuk syukur.
Maka seseorang boleh melakukannya kapan saja ketika mampu, termasuk saat dewasa. -
Ada riwayat yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW mengaqiqahkan dirinya setelah beliau diangkat menjadi Nabi.
Meski riwayat ini diperselisihkan kesahihannya, banyak ulama yang menjadikannya indikasi bahwa aqiqah untuk diri sendiri tidak masalah. -
Seseorang tidak berdosa jika orang tuanya tidak mengaqiqahi.
Maka jika ia ingin menunaikan sunnah itu sekarang, hal itu dianggap baik dan berpahala. -
Aqiqah adalah ibadah yang tidak dibatasi usia.
Prinsipnya: ketika mampu, lakukan yang terbaik.
Pendapat ini cukup populer di kalangan masyarakat modern, terutama di kota-kota besar, karena kondisi ekonomi orang tua zaman dulu berbeda dengan kondisi ketika anak sudah dewasa.
Pendapat Kedua: Tidak Perlu Aqiqah untuk Diri Sendiri
Beberapa ulama dari Mazhab Hanafi dan Hanbali berpendapat bahwa aqiqah hanyalah tanggung jawab orang tua ketika anak masih kecil.
Menurut pendapat ini:
- Ketika anak sudah dewasa, gugurlah tanggung jawab aqiqah.
- Aqiqah tidak berpindah kepada anak.
- Melakukannya sendiri tidak ada larangan, tetapi tidak dianjurkan.
Dengan kata lain:
Jika tidak diaqiqahi saat bayi, maka tidak ada kewajiban lagi, dan aqiqah ketika dewasa menjadi tidak perlu — namun tetap boleh jika ingin.
Kesimpulan Hukum: Boleh, Tidak Wajib
Maka kesimpulan yang paling moderat dan aman adalah:
- Aqiqah untuk diri sendiri adalah boleh.
- Tidak wajib.
- Tidak berdosa jika tidak melakukannya.
- Jika ingin melakukannya, itu termasuk amal baik.
Ini adalah kesimpulan yang banyak dipilih ulama kontemporer karena relevan dengan kondisi masyarakat hari ini.
Mengapa Banyak Orang Melakukan Aqiqah untuk Diri Sendiri?
Ada beberapa alasan kuat yang mendorong seseorang memilih untuk melakukannya saat dewasa:
✔ 1. Orang tua dulu tidak mampu
Banyak keluarga masa lalu belum memahami sunnah aqiqah atau tidak punya ekonomi mencukupi.
✔ 2. Ingin menunaikan sunnah yang tertunda
Sebagai bentuk peningkatan kualitas ibadah dan ketakwaan.
✔ 3. Sebagai rasa syukur atas rezeki yang Allah berikan
Misalnya ketika sudah mapan, menikah, atau mendapatkan rezeki besar.
✔ 4. Ingin memberikan sedekah daging yang bermanfaat bagi banyak orang
Aqiqah sekaligus berbagi kepada yatim, fakir, dan tetangga.
✔ 5. Untuk ketenangan batin dan kelengkapan amalan sunnah
Tujuan ini tentu sangat baik selama dilakukan dengan niat yang ikhlas.
Bagaimana Tata Cara Aqiqah untuk Diri Sendiri?
Prosedurnya sama seperti aqiqah bayi, hanya saja niatnya ditujukan untuk diri sendiri.
1. Niat
Cukup di dalam hati:
“Saya berniat aqiqah untuk diri saya sendiri karena Allah Ta’ala.”
2. Jumlah Hewan
- Laki-laki: dua ekor kambing
- Perempuan: satu ekor kambing
Namun jika hanya mampu satu ekor, maka tetap sah dan bernilai ibadah.
3. Penyembelihan
Dilakukan oleh juru sembelih halal yang memenuhi syarat syariat.
4. Pengolahan
Daging aqiqah disunnahkan dimasak terlebih dahulu sebelum dibagikan, tidak dalam keadaan mentah.
5. Distribusi
Dibagikan kepada:
- keluarga,
- tetangga,
- fakir miskin,
- kerabat,
- teman kerja.
Harga Aqiqah di Surabaya sebagai Gambaran
Untuk memudahkan pembaca memahami biaya aqiqah masa kini, berikut gambaran umum harga paket aqiqah di Surabaya berdasarkan informasi dari layanan aqiqah yang ada (tanpa mencantumkan tautan):
- Paket aqiqah standar mulai dari sekitar Rp 1.700.000 – Rp 2.300.000
- Paket premium mulai dari Rp 2.850.000 – Rp 4.100.000
- Sudah termasuk:
- kambing,
- penyembelihan halal,
- pengolahan (sate, gule, tongseng),
- sertifikat,
- dokumentasi,
- pengantaran.
Harga dapat berubah sesuai ukuran kambing dan pilihan menu, tetapi kisaran ini cukup membantu bagi yang berniat aqiqah untuk diri sendiri.
Tips Melaksanakan Aqiqah untuk Diri Sendiri dengan Mudah
1. Pilih Layanan Aqiqah Terpercaya
Pastikan memiliki:
- legalitas jelas
- dapur higienis
- juru sembelih bersertifikat halal
- proses syar’i dan transparan
2. Pastikan Kualitas Kambing
Kambing harus sehat, tidak cacat, dan memenuhi syarat syariat.
3. Pilih Paket Masak agar Praktis
Saat ini banyak layanan aqiqah yang menyediakan daging matang siap bagi — memudahkan Anda berbagi.
4. Tentukan Jadwal Pembagian
Lebih baik dilakukan pada hari yang sama agar daging masih segar.
5. Sertakan Doa dan Niat Ikhlas
Karena inti aqiqah adalah ibadah dan syukur.
Manfaat Melakukan Aqiqah untuk Diri Sendiri
1. Menghidupkan Sunnah
Menjalankan ibadah yang dicontohkan Nabi.
2. Menguatkan Rasa Syukur
Aqiqah adalah momen refleksi atas nikmat hidup yang Allah berikan.
3. Peluang Berbagi kepada Sesama
Banyak orang terbantu melalui daging aqiqah.
4. Meningkatkan Spiritualitas
Momen spiritual yang baik untuk memulai lembaran baru kehidupan.
5. Meringankan Hati
Banyak orang merasakan ketenangan setelah menunaikan amalan sunnah ini.
Kesimpulan
Jadi, bolehkah aqiqah untuk diri sendiri?
Jawabannya adalah: boleh, tidak dilarang, dan termasuk perbuatan baik.
- Tidak wajib
- Tidak berdosa jika tidak melakukannya
- Boleh jika ingin menunaikan sunnah yang tertunda
- Dapat dilakukan kapan saja ketika mampu
Jika Anda berniat melaksanakan aqiqah untuk diri sendiri, Anda bisa melakukannya sesuai syariat — baik dengan cara mandiri maupun melalui layanan aqiqah terpercaya seperti penyedia aqiqah di Surabaya yang sudah berpengalaman.
.jpeg)